Dalam rangka usaha meminimalisir penggunaan pupuk kimia pabrikan dan meningkatkan produktivitas bawang merah di lahan Kabupaten Brebes tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS), Fakultas Sains dan Teknologi yang terdiri dari Dr. Muhammad Juwanda, S.P., M.P; Melly Fera, S.T., M.Eng; Khusnul Khotimah, S.P., M.Sc , Sadam Saputra dan Deliyah melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu pendampingan aplikasi kompos daun bawang merah di lahan sawah dengan petaninya yang selalu ketergantungan menggunakan pupuk kimia pabrikan secara terus menerus dan berlebihan. Diharapkan dengan penggunaan kompos daun bawang merah di lahan sawah dapat meningkatkan kesuburan tanah dan efisiensi penggunaan pupuk, sehingga dapat meminimalisir penggunaan pupuk kimia pabrikan / ZA (Ammonium Sulfat). Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut masih berlangsung hingga saat ini, yang sudah dimulai sejak bulan Agustus 2024.
Brebes merupakan kota agraris, yang penduduknya banyak bermata pencaharian sebagai petani. Petani bawang merah di Kabupaten Brebes dalam melakukan kegiatan budidaya tanaman bawang merah selalu menggunakan pupuk kimia pabrikan secara terus menerus dan berlebihan. Hal inilah yang menyebabkan kesuburan tanah menjadi rendah yang ditandai dengan kandungan bahan organik yang rendah. Pengelolaan lahan yang baik dengan memperhatikan kesuburan tanah dan proses pemberian pupuk yang baik merupakan tantangan tersendiri yang harus dilaksanakan oleh petani bawang merah di Brebes. Hal ini dikarenakan penerapan pemberian pupuk kimia pabrikan tanpa pemberian bahan organik oleh petani di Brebes sudah berlangsung sangat lama. Hal ini yang menjadikan lahan sawah pertanaman bawang merah di Kabupaten Brebes pada umumnya memiliki kadar bahan organik yang rendah sehingga produksi bawang merah di Brebes menjadi rendah.
Dr. Muhammad Juwanda, S.P., M.P selaku ketua tim pengabdian melihat peluang dalam memanfaatkan limbah daun bawang merah untuk dijadikan kompos yang mampu meningkatkan kualitas tanah sehingga kesuburan tanah dapat ditingkatkan. Gabungan Kelompok Tani “Bahagia Makmur” (Gapoktan) di Desa Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes dipilih sebagai mitra oleh tim pengabdian masyarakat. Hal ini dikarenakan sebagian besar petani di Banjaratma pada umumnya menanam tanaman bawang merah dan lokasinya dekat dengan kampus UMUS.
Bapak Mardi Raharjo Sekretaris Desa Banjaratma mengapresiasi upaya Tim Pengabdian Masyarakat dari UMUS dalam usaha mendukung peningkatan produksi bawang merah di wilayah tersebut. “Kami berterima kasih terhadap tim pengabdian masyarakat dan menyambut baik aplikasi kompos daun bawang merah untuk dapat membantu petani mengatasi tantangan dalam usaha meminimalisir penggunaan pupuk kimia pabrikan dan mengatasi rendahnya produksi bawang merah di lahan Desa Banjaratma”. Semoga kerja sama antara UMUS Brebes dengan beberapa Gapoktan dan pemerintah daerah harus selalu terjalin demi kemajuan sektor pertanian di Kabupaten Brebes,” ucapnya. Bapak Salim selaku ketua Gapoktan Bahagia Makmur Desa Banjaratma mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada tim pengabdian masyarakat UMUS Brebes yang telah melakukan proses pendampingan aplikasi kompos daun bawang merah dalam upaya meminimalisir penggunaan pupuk kimia pabrikan dan usaha meningkatkan produksi bawang merah di lahan Desa Banjaratma yang rendah akan kandungan bahan organik. Semoga ilmu yang didapat dari proses pengabdian ini dapat bermanfaat bagi warga petani khususnya dan masyarakat pada umumnya demi perkembangan dan kemajuan sektor pertanian di Indonesia. Melalui kegiatan pendampingan ini petani di Desa Banjaratma menjadi tahu akan manfaat limbah daun bawang merah yang dapat dijadikan kompos guna sebagai sarana untuk meminimalisir penggunaan pupuk kimia pabrikan dan meningkatkan kesuburan tanah sehingga dapat diperoleh produksi bawang merah yang optimal” ucapnya.
Limbah daun bawang merah pada mulanya oleh warga petani di Brebes sering sekali dibuang begitu saja setelah proses pemisahan / pemotongan umbi bawang merah, agar umbi segera dapat di distribusikan ke pasar ataupun keluar kota untuk di jual. Namun oleh tim pengabdian UMUS Brebes, limbah daun bawang merah diteliti kemanfaatannya dengan dicarikan inovasi produk yang dapat dihasilkan dari limbah daun bawang merah tersebut. Kemudian ditemukanlah inovasi terbaru oleh Tim Pengabdian UMUS terkait limbah daun bawang merah yang dapat dijadikan produk yang berguna yaitu kompos daun bawang merah. Program pengabdian masyarakat di Desa Banjaratma merupakan program lanjutan dari Tim Pengabdian UMUS yang setahun sebelumnya (tahun 2023) telah melaksanakan proses program pengabdian dengan melakukan pendampingan aplikasi kompos daun bawang merah di Kelurahan Gandasuli dengan mitra Gapoktan “Tani Hasil”.
Melalui skema program pengabdian kepada masyarakat (PKM), yang di danai oleh Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM); Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun anggaran 2024, Dr. Muhammad Juwanda, S.P., M.P telah berhasil menghubungkan antara teori akademis dibangku kuliah, hasil penelitian dengan praktik secara nyata di lapangan / lahan dalam bentuk pengabdian (Integrasi teori, penelitian dan pengabdian). Upaya ini diharapkan dapat mendukung perekonomian petani yang berkelanjutan. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMUS, Prasetyo Yuli Kurniawan, M.Pd menyampaikan bahwa “Konsistensi dari Dr. Muhammad Juwanda, S.P., M.P dan tim dalam melakukan kegiatan pengabdian mengenai aplikasi kompos dari tahun 2023 sampai sekarang mencerminkan komitmen Dosen UMUS untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat khususnya yaitu mitra petani bawang merah di Brebes. Hal ini membuktikan bahwa perguruan tinggi UMUS mampu menciptakan solusi praktis untuk menyelesaikan berbagai macam masalah dan memberikan dampak positif di masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semoga aplikasi kompos limbah daun bawang merah ini dapat menjadi sarana yang bermanfaat bagi para petani bawang merah dalam usaha meminimalisir penggunaan pupuk kimia pabrikan dan mengoptimalkan produksi bawang merah di Brebes.