Menyusun Latar Belakang dan Identifikasi Masalah: Mengubah Fenomena Menjadi Fokus Ilmiah

Share on facebook
Facebook
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on telegram
Telegram

Setelah ide penelitian mulai terbentuk, tahap selanjutnya adalah menyusunnya dalam bentuk latar belakang dan identifikasi masalah yang logis, sistematis, dan meyakinkan. Bagian ini merupakan salah satu bagian terpenting dalam struktur karya ilmiah, karena akan menentukan apakah penelitian tersebut berdiri di atas fondasi yang kuat atau hanya sekadar mendeskripsikan fenomena tanpa arah yang jelas.

Banyak mahasiswa kesulitan membedakan antara fenomena dan masalah penelitian. Akibatnya, latar belakang yang ditulis cenderung bersifat naratif dan umum, tanpa menunjukkan urgensi ilmiah atau arah pemecahan masalah yang ingin dituju.

Apa Itu Masalah Penelitian (Problem Statement)?

Masalah penelitian adalah kesenjangan yang teridentifikasi secara ilmiah antara kondisi ideal (yang seharusnya terjadi) dan kondisi nyata (yang sedang terjadi), serta memunculkan kebutuhan untuk dianalisis, dievaluasi, atau dipecahkan melalui pendekatan ilmiah (Kumar, 2019).

Dengan kata lain, problem statement adalah:

“Situasi bermasalah yang dirumuskan secara logis dan berbasis data/literatur, yang memerlukan pembuktian atau penjelasan ilmiah.”

Masalah penelitian bukan pertanyaan seperti “Apakah A berpengaruh terhadap B?”, melainkan bentuk pernyataan ilmiah yang menyampaikan apa yang menjadi fokus persoalan dan mengapa hal tersebut penting untuk diteliti.

Contoh pernyataan masalah:

“Meskipun pemerintah telah menyediakan pelatihan digital bagi pelaku UMKM, banyak pelaku usaha mikro di pedesaan yang belum mampu mengoptimalkan platform digital untuk pemasaran. Hal ini menimbulkan kesenjangan daya saing antara UMKM desa dan kota.”

Bedakan: Fenomena vs Masalah Penelitian

Aspek Fenomena Masalah Penelitian
Sifat Umum, kasat mata, sering terjadi Spesifik, teridentifikasi, dan punya potensi untuk diteliti
Contoh Banyak mahasiswa kesulitan menyusun skripsi Kurangnya pelatihan akademik tentang penulisan ilmiah memengaruhi kualitas skripsi
Fungsi dalam penelitian Titik awal pengamatan Fokus kajian yang akan dianalisis secara mendalam
Sumber Pengalaman, pengamatan, berita Literatur, hasil studi terdahulu, dan data primer/sekunder

Sering kali, mahasiswa langsung “menulis fenomena” dalam latar belakang tanpa mengarahkan narasi menuju problem riset. Inilah yang membuat latar belakang menjadi deskriptif semata, bukan argumentatif.

Narasi Latar Belakang yang Logis dan Mengalir

Untuk membangun latar belakang yang kuat, gunakan pendekatan piramida terbalik:

  1. Mulai dari konteks umum (fenomena sosial, ekonomi, atau kultural).

  2. Turunkan ke konteks khusus (kasus yang lebih spesifik dan mendalam).

  3. Uraikan celah atau kesenjangan dalam praktik maupun literatur.

  4. Tutup dengan kalimat pernyataan masalah yang tajam dan relevan.

Contoh struktur logis:

Umum: Di era digital, adopsi teknologi menjadi faktor penting dalam keberlanjutan usaha kecil.
Khusus: Namun, di wilayah pedesaan, banyak pelaku UMKM yang belum mampu mengakses teknologi secara maksimal.
Gap: Studi-studi sebelumnya cenderung berfokus pada UMKM di kota besar, sehingga belum menggambarkan hambatan khas di pedesaan.
Pernyataan masalah: Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi adopsi teknologi digital oleh pelaku UMKM di daerah pedesaan.

Dengan narasi seperti ini, pembaca akan melihat alasan kuat mengapa penelitian ini penting dilakukan, bukan sekadar karena peneliti tertarik pada topik tersebut.

Catatan Kritis: Menulis Latar Belakang Bukan Menceritakan Masalah, Tapi Mengarahkan Pikiran Pembaca

Peneliti yang baik mampu “mengarahkan pembaca” untuk sampai pada kesimpulan yang sama: bahwa memang ada masalah penting yang layak diteliti. Maka, hindari kalimat seperti “Peneliti tertarik untuk…” atau “Penelitian ini dibuat karena penasaran…”. Gantilah dengan kalimat yang berbasis data, literatur, atau tren empiris yang valid.

Referensi:

  • Kumar, R. (2019). Research Methodology: A Step-by-Step Guide for Beginners (5th ed.). SAGE Publications.

  • Creswell, J. W. (2018). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research (6th ed.). Pearson.

  • Punch, K. F. (2016). Developing Effective Research Proposals (3rd ed.). SAGE Publications.

Hak Cipta 2023 - LPPM UMUS - Pemutakhiran Mei 2023